Senin, 26 Mei 2014

Cinta Silver

Seteguk kehidupan dikatakan manis oleh sebagian orang karena cinta. Sebagian lainya tidak begitu meprioritaskan karena ada yang lebih penting. Buaian kehangatan asmara dan konflik kepentingan kehidupan teramkum dalam balutan cerita novel“cinta silver”. Ketika mulai membaca buku ini akan begitu mudah membayangkan dan mengikuti semua alur ceritanya. Sepanjang membaca akan terus berfikir untuk menebak bagaiamana akhir ceritanya. Sebelum sampai akhir cerita dibawa oleh lika – liku keindahan cerita dalam imajinasi, diikuti terpaan rasa penasaran tentunya. 


Inilah nikmatnya membaca cerita ringan, bayangan itu terasa begitu terasa dari gerakan setiap tokoh. Andaikata otak kita bisa menerima dan mempersepsi buku – buku pemikiran seperti itu sungguh mudah akan menelaah maksud, tujuan, dan pesanya. Guritan kata dihasilkan oleh As Laksana sebagai penulis, mengalir secara rintik seperti tidak terputus. 

Dalam buku kecil setebal 163 halaman ini aku temukan makna, bahwa kebiasaan dan ketulusan itu diperoleh dari orang – orang yang dekat dengan diri kita. Gambaran mudah bahwa orang disamping kita akan cenderung lebih mengenal sosok diri kita, kepribadian, kebiasaan, maupun hal – hal detail lainya. Berangkat dari modal mengenal itu kemudian akan mengerti apa – apa tentang diri kita. Namun terkadang ada sesuatu hal lain menjadi pengalih. Tetapi semua pribadi akan di kembalikan kepada bersama orang – orang yang mencintainya itu adalah kektetapan alam. Contoh, seandainya sekarang kamu punya pacar, insya Allah suatu saat akan putus jika kamu sudah banyak bercinta denganya dan dia merasa dirimu terlalu hina buatnya. Inilah bentuk ketidak terimaan cinta yang ujung - ujungnya kamu hamil dan kembali menangis di bawah kaki ibumu atas perbuatan dosa. Bandingkan dengan saya yang baik hati, tidak sombong, rajin narik ATM, tidaklah mungkin akan menyakiti perasaan perempuan. Hmm.. sebaiknya berhenti dan dipikirkan dulu.

Ketika sedang berada di perantauan aku teringat kata – kata kakakku. Dia bilang “saat semua yang mengasihimu sedang jauh, hanya uanglah sahabat sejati dirimu.” Sedikit tertegun awalnya ketika mendengarkan ucapan diatas. pertanyaanku muncul “bagaimana nanti sekiranya saya bisa bertahan hidup di Madura jika sendirian? Meski aku punya Allah aku tetap memperhitungkan semua itu sebagai bentuk rasionalisasi berfikir manusia.” 

Kembali membahas novel “cinta silver” dari segi kekuranganya. Kuranganya adalah pada peletakan fondasi budaya keindonesian yang tidak ada, konsepnya malah condong kepada kehidupan barat walau latar sebagian tokoh memang orang barat. Tetapi dominasi kekuatan budaya Indonesia dari tokoh utama yang asli trah Indonesia kurang. Secara global bentuk cerita lebih mirip jalan cerita - cerita di sinetron. Haruslah punya fondasi kedewasaan jika membaca secara eksklusif, tidak cukup bermodalkan pemahaman saja. Tampilan kulit luar cerita sangat dangkal sekali dari nilai moral. Kecurigaan saya muncul bahwa novel seperti inilah yang mengerakkan masyarakat kepada kebutuhan gaya hidup, jebakan kemewahan, hedonisme, ideologi harus kaya dll. 

Celakalah para pembaca jika tidak ada pikiran untuk menampik. Alasan paling mendasar adalah saat sudah membaca buku, berarti sudah melakukan proses perekaman informasi. Informasi yang didapat dari membaca akan tersimpan dan kemudian suatu saat meluap keluar. Harapanya dengan banyak iman kepada Allah dan memperkuat ilmu – ilmu tata cara kehidupan baik secara agama maupun sosial bisa melunturkan itu semua. 

Bantahan “tidak ada gading yang tak retak” boleh – boleh saja asal bisa mengendalikan semua kontrol dalam terhadap diri kita. Kontrol itu sendiri datangnya dari pengalaman – pengalaman serta sikap kedewasaan individu. Saya menganggap ini tidak akan menjadi apa, meski menelan pil salah asalkan proporsional, seimbang dengan aspek lainya. Toh, sesuatu berlebihan juga tidak akan baik, dan tentu akan menimbulkan sebuah kebimbangan baru dan menghasilkan ketidakseimbangan dalam, berfikir sehat.

2 komentar :

  1. hahahaha. . . . iskak main cinta, , , ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma membaca cing!
      bukankah kamu sendiri yang main cinta hey........!!!!!!!!!!!!!!

      JAWAB. JAWAB JAWAB DENGAN ATAS NAMA TUHANMU.
      ddddrrrrrrr,,,,,,,,,,,,
      Alllahuakbar!!!!

      Hapus